"aku yang lebih sayang ibu", "aku, dari dulu deket sama ibu". "aku yang lebih faham ibu". yah, saat setiap anak berkata mereka menyayangi ibu mereka, ibunya pasti sangat senang. Namun lain hal jika dari 3 anaknya hanya 1 yang mengabdi dengan setulus hati dan tak pernah berniat untuk menghianati. lalu bagaimana dengan nasib ibu pertiwi saat ini?
(lagu: ku lihat ibu pertiwi sedang bersusah hati...)
Puisi : raut mendung periwi
langit sore tak secerah biasanya
ada raut-raut mendung tak alpa menggoresnya
hampir saja putus asa itu mampir dijantung negri ini
saat penjajahan sudah menjadi makanan sehari-hari
hampir saja aliran darahnya berubah dari merah menjadi hijau
karena sudah terlalu lama semangat itu menghilang mungkin ditelan badai atau karena diterpa kemarau
jika tidak ada putih sebagai penentang jelas kumpulan hitam
maka tidak ada satupun yang akan tercerahkan dari malam
jika membubarkan menjadikan negeri ini merdeka
maka bubarkan dulu korupsi waktumu yang tak terkira
jika kau benci dengan pemerintahan ini maka tak ubahnya kau benci dengan ibu pertiwi
padahal jika kau mau teliti ibu pertiwi sekarang sedang ter"budak"an oleh anak kandungnya sendiri
(song: kini ibu sedang lara merintih dan berdoa)
asma_dewi
Translate
Jumat, 14 Juni 2013
puisi : malam
malam, tanyakan pada angin
apakah sunyi dapat ia sulap menjadi seulas kain?
ataukah gelap dapat kau ubah menjadi kilap?
bulan, bicaralah pada awan
katakanlah apa yang ingin kau katakan
karena kalau tidak awan tak faham walau kau berikan hentakan
sunyi, bisakan kau pecahkan kekakuan malam ini?
agar ia menjadi selimut dalam kedinginan hati
atau ia dapat menjadi peneman bersama ribuan bintang-bintang ini
malam itu tak tercipta terang benderang
namun bukan berarti ia tercipta tuk menjadi karang
apakah sunyi dapat ia sulap menjadi seulas kain?
ataukah gelap dapat kau ubah menjadi kilap?
bulan, bicaralah pada awan
katakanlah apa yang ingin kau katakan
karena kalau tidak awan tak faham walau kau berikan hentakan
sunyi, bisakan kau pecahkan kekakuan malam ini?
agar ia menjadi selimut dalam kedinginan hati
atau ia dapat menjadi peneman bersama ribuan bintang-bintang ini
malam itu tak tercipta terang benderang
namun bukan berarti ia tercipta tuk menjadi karang
asma_dewi
Puisi : Semoga DIA menuntunku
saat rintik hujan sudah menjadi butiran-butiran salju
siapa yang akan mengajak kesedihan ini pergi jauh
saat gunung es perlahan mencair
entah apakah ada yang mau mampir
tengok kanan tengok kiri
mungkin karena ini suatu rasa yang tak biasa
saat usia belia menarik langkah pada arah yang tak sama
hati kecil ini seolah tercekik meringkik
seperti tetesan air ditengah gurun pasir
semua orang bilang itu fatamorgana
saat itu juga kumulai pejamkan mata dan berdoa
ku harap sang Maha Pemberi petunjuk menuntunku
asma_dewi
siapa yang akan mengajak kesedihan ini pergi jauh
saat gunung es perlahan mencair
entah apakah ada yang mau mampir
tengok kanan tengok kiri
mungkin karena ini suatu rasa yang tak biasa
saat usia belia menarik langkah pada arah yang tak sama
hati kecil ini seolah tercekik meringkik
seperti tetesan air ditengah gurun pasir
semua orang bilang itu fatamorgana
saat itu juga kumulai pejamkan mata dan berdoa
ku harap sang Maha Pemberi petunjuk menuntunku
asma_dewi
Puisi : rindu aku pada jiwa-jiwa itu
susunan bukit-bukit itu tertata apik
bak hamparan permadani diatas langit
suara burung berkicaupun tak henti-hentinya bersaut
menyapa sejuknya udara diujung-ujung bukit
dua warna yang berbeda makna namun satu jiwa
menjadi simbol gugusan pulau-pulau yg tak terkira
mewakili jiwa pemberani nan kesatria
berkarakter jiwa suci nan bersih
rindu aku pada jiwa-jiwa itu
jiwa yang panas saat melihat negrinya tercabik
jiwa yang geram saat sanak keluarganya hidup taktentu
rindu aku pada semangat itu
semangat memerdekaan diri dari kebodohan
membebaskan diri dari penghambaan selain pada Tuhan
Rindu aku pada jiwa-jiwa yg mendahulukan Tuhan dihati
sebagai mana para pendahulu bangsa ini
menempatkan ketuhanan Yang Maha Esa di awal ideologi negri kami
asma_dewi
Langganan:
Postingan (Atom)