Translate

Selasa, 13 Mei 2014

Kalian pendamping Generasi


Di saat sebagian anak muda seusia mu sibuk mengantri tiket di Bioskop 21
kau dengan tas ranselmu menuju pengajian
Di saat kawan sebayamu sibuk mempersiapkan liburan
kau bersama sahabatmu mengadakan rapat untuk kegiatan

Semua tahu kalau kalian bukanlah manusia setengah dewa
apalagi bidadari syurga
karena kalian hanya lah kumpulan manusia yang peduli akan generasi bangsa
dan pastinya takkan pernah dengan tanda jasa

Menjadi suatu kesenangan untuk kalian
jika adik-adik binaan itu menjadi lebih baik dari kalian
menjadi lebih baik akhlaknya
menjadi lebih baik prestasinya

itulah kalian..
para pendamping generasi

sungguh bukan karena hebat kalian bersama mereka
tapi karena kasih sayang yang tumbuh di dalam jiwa
Sungguh kalian takkan merasakan dampaknya hari ini
tapi mereka akan merasakannya terus menerus sampai nanti

Dan itulah kalian..
para pendamping generasi

oleh asma_dewi

Selasa, 29 April 2014

Puisi : Aku manusia


Puisi ini ku buat untuk ku nikmati
tapi bukan kusimpan untuk diriku sendiri
tak ada ranting yang selalu kokoh
tak ada bunga yang tak merekah

sungguh aku sedang mengikuti kebaikan
bukan kotaknya kebaikan
sungguh aku sedang mempelajari

kebenaran
bukan bayangannya kebenaran

aku manusia dengan mata
karena itu aku tidak buta
aku manusia dengn telinga
karena itu aku masih bisa mendengar

semua

aku manusia dengan nurani
karena itu aku tak boleh mudah membenci
aku manusia dengan akal pikiran
karena itu aku haus akan keilmuan

Dan aku muslim
karena itu aku berislam
aku manusia dan aku muslim

by asma_dewi

Selasa, 01 April 2014

Puisi : Genosida

Begitu takutnya kau dengan mereka ?
hingga pengadilanmu memutuskan menghukum mati semua yang ada
seperti takutnya firaun pada setiap anak laki-laki negerinya

sehebat dan sekuat itukah mereka
hingga kau harus menghapuskan mereka dari sejarah?
atau mungkin terlalu kecil nyalimu menghadapinya?

mungkin kau lupa
makar mu ini sudah pernah dilakukkan dahulu kala
oleh pemimpin negerimu yang sungguh luar biasa katanya
tapi apa hasilnya?

makarNya lebih hebat dari makar siapapun juga
Dia selamatkan musa sebagai tanda kekuasaanNya
sampai kapanpun genosida takkan menyelesaikan masalah!

Senin, 24 Maret 2014

Puisi : Nak, karena Kau Punya Ilmunya

langit tak selalu terang
nak, persiapkan dirimu tuk hari yang gelap
malam tak selalu berbintang
karena itu nak, siapkan akan malam yang senyap

musim tak selalu cerah
nak, siap-siap lah dengan  kemarau panjang
siapkan diri dari hujan tanpa celah

jangan kau salahkan hujan
karena ia hanya menuruti kata Tuhannya
sedia payung sebelum hujan
nak, pepatah itu bukan tanpa makna

iqra bacalah
nak, itu perintah pertama Tuhanmu
Belajarlah tuntutlah ilmu hingga kenegeri cina
nak, itu nasihat rasulmu

kau takkan menyalahkan angin yang berhembus kencang
kau takkan menyalahkan hujan yang terus menerus
kau takkan menyalahkan kemarau panjang
karena kau punya Ilmu nya

oleh ratri priyandewi

Kamis, 13 Maret 2014

Puisi: Hilang


Pagi ini tak seperti pagi biasa
tak ada yang sibuk lalu lalang
tak ada yang merasa hilang

ssssttt... jangan berisik! dinegeri damai ini mentari tak menyengat
hingga membuat setiap hari orang bersemangat
disini tak ada yang saling sikut
walaupun ia hanya seorang pengikut

semua damai...
semua tenang...

tak ada yang saling tuding
apa lagi dituduh maling
semua tenang...
semua menang...

hati mereka sudah terang
mereka tau siapa yang akan menang
karena yang mereka cari bukanlah uang
tapi sebuah rasa Senang

sepele?
tertawa?
munafik?
Tidak!

kebahagiaan adalah tujuan semua
namun sayang, kita sering lupa
hingga sering gelap mata

mencari bahagia tanpa ilmu
mencari bahagia tanpa syukur itu
mencari bahagia tanpa sabar selalu

hingga semua itu
akan hilang dalam sekejap matamu

oleh asma_dewi 14 maret 2014 _medan


Puisi : itu Hanya Cinta Berbalut Kata


Empat bulan sudah
sudah ada tangis dan tawa
ada rindu dan bahagia
perlahan kita saling mengenal sudah

aku sadar sayangku
aku menikahi manusia bukan malaikat
karena itu sejak awal kita bertemu
aku tak berharap kau menjadi hebat

dan akupun bukan bidadari syurga
baik akhlak lagi baik rupa
aku hanya manusia biasa
dan kita punya Tuhan yang sama

jangan definisikan omelanku sebagai benci
karena jika ku benci
ku tak mau buang-buang energi
itu cinta berbalut kata

jangan fahami aku mau menang sendiri saat diskusi
karena jika ku mau menang sendiri
ku takkan berikan senyum canda ini
itu hanya cinta berbalut kata

mentari itu telah bersinar
hingga kini terus bersinar
Biarkan DIA yang membuatnya padam
bukan kau atau aku

oleh ratri priyandewi_13 maret 2014_medan









Minggu, 05 Januari 2014

Puisi : Sombong setengah mati !

saat amal menjadi benda mati
tanpa keikhlasan
saat ilmu menjadi benda mati
tanpa kesungguhan

maka yang ada dalam diri manusia
hanyalah kesombongan
sombong akan banyak amal
sombong akan banyak ilmu

aoh siapa peduli dengan ikhlas
toh hanya dunia yang kau ingin dapat
siapa peduli dengan kesungguhan
toh hanya kedudukan yang kau inginkan

sungguh, mudah bagi sang maha kuasa
memberikan rahmatNya tanpa kau minta
mudah bagi sang maha kuasa
mencaput nikmat dari amal-amal yang kau bangga

lagi-lagi entahlah..
apa yang kau banggakan dari amalanmu yang tidak seberapa itu?
hingga kau mampu angkuh terhadap saudara-saudaramu
bahkan kau mampu angkuh pada alam semesta dihadapanmu

lagi-lagi entahlah..
Biar coba ku belajar dari mentari
yang menekan segala kesombongannya
meski sanggup bermanfaat untuk alam semesta ini

bukan seperti kau wahai diri
baru bisa bermanfaat tuk segelintir manusia saja
sombongnya setengah mati!

oleh asma_dewi

Puisi : Tak peduli !


Tak peduli dengan sengketa mereka yang bertahta
aku tak peduli dengan visi mereka yang terlalu sering tak serasi
sudahlah !
aku muak dengan terlalu banyak diskusi
bukan cuma satu bulan dua bulan kini
Teorimu selalu berakhir tanpa solusi yang berarti

oh pemimpin negeri-negeri
adalah hati yang tersirat sedikit saja untuk kami
oke.. lupakan lah saja kami
kami masih bisa berdiri sendiri

tapi lihat.. lihat saudara-saidara kami
diujung sana di ujung negeri-negeri

banyak yang meregang nyawa
banyak yang tak tau mau mengadu kemana

koarkan saja perdamaian dunia
koarkan saja toleransi beragama

percuma! percuma!
kau para pemimpin negeri seolah tak peduli
tersudutkan di tengah diskusi-diskusi

palestina belum usai
pergolakan negeri-negeri lain sudah saja dimulai
pertikaian peperangans seolah tak kunjung usai

oh pemimpin-pemimpin negeri
yang sangat kami hormati
sekali ini saja wahai raja dunia
sekali ini saja letakkan mahkota

mahkota pupularitas diri
mahkota kesombongan dalam ambisi
karena mati
takkan membawa harga diri
karena mati
takkan membawa harta dalam peti

oleh asma_dewi

Puisi :Makhluk semeter lebih

Ingat kau untuk apa kau diciptakan?
atau cobalah lihat pada cermin
apa kau punya lebih dari dua telinga
atau kau punya telinga sama seperti mereka?

liat gunung yang lebih tinggi dan besar darimu
liat langit yang lebih hebat penciptaannya darimu
tengok laut yang tak pernah surut
tindukkan matamu ke bumi yang kau injak menskipun terkadang tak patut

apa yang membuat sombongmu melebihi sombong mereka?
apa yang membuat egomu melebihi ego mereka?
sedetikpun mereka tak berani melupakanNya
tapi kau?
sehela hembusanpun mereka tak sanggup menyepelekan panggilanNya
sedangkan kamu?

Makhluk satu dua meter yang sombong
makhluk puluhan kilogram yang terus saja berbohong
sombong, tak mau menengadahkan tangan meminta padaNya
padahal kau bernafaspun dengan belas kasihNya
Bohong tak berterima kasih padaNya
padahal bisa bangun dari tidur saja sudah sebuah nikmat dariNya

makhluk lebih pendek dari gunung
lebih ringan dari gedung
sudahlah, hancurkan sombongmu itu sekarang!
Jangan sampai mautmu datang.


oleh asma_dewi