Tak ubahnya mentari diujung senja
memang sudah waktunya untuk berganti dengan sang bulan walaupun tak purnama
bulan dengan segala ketawaduannya menemani langit tanpa berkata-kata
tak peduli cibiran makhluk dibawahnya yang kecewa karena ia tak bisa bercahaya
tak ubahnya bulan di saat fajar tiba
memang sudah waktunya untuk berganti dengan sang mentari walaupun tak dinanti
mentari dengan segala kerendahan hatinya membagikan sinarnya dengan cuma-cuma
tak peduli hujatan makluk bernama manusia yang kecewa karena ia mengganggu tidur nyenyaknya
hingga tak ubahnya seperti siklus kehidupan
ada bahagia ada sedih, ada yang bangga ada juga yang kecewa
katakan selamat tinggal pada keragu-raguan
karena hidup ini ada perjalanan yang ada akhirnya
karena hidup adalah proses belajar yang tak akan terulang
tak ubahnya sebuah permainan.. siapa yang bermain dengan baik ia yang akan menang
oleh asma_dewi
Translate
Sabtu, 30 Maret 2013
Minggu, 24 Maret 2013
Puisi: eksekusi tanpa jejak
siapa sangka ia akan mampir ke dekat rumah
tak ada yang menyangka berkunjung tak ramah
sudah tercatat sekian kali sudah
dan lagi-lagi kau selalu datang membawa tanda tanpa berlumur darah
kadang kau bekerja tanpa jejak
hingga siapapun yang mengetahui dibuatmu terperangak
seringnya kau mengeksekusi dengan bijak
hingga kamipun tak bisa mengelak
rasulku menyebutmu untuk menasehatiku
menyebutmu agar aku tak terpaku dengan duniaku
dan nasehat itu seringnya tak bisa diterima oleh nafsu dunia itu
tapi apa mau dikata, kematian itu pasti tak terelakkan untukku, untukmu dan semua yang disana itu
oleh asma_dewi
tak ada yang menyangka berkunjung tak ramah
sudah tercatat sekian kali sudah
dan lagi-lagi kau selalu datang membawa tanda tanpa berlumur darah
kadang kau bekerja tanpa jejak
hingga siapapun yang mengetahui dibuatmu terperangak
seringnya kau mengeksekusi dengan bijak
hingga kamipun tak bisa mengelak
rasulku menyebutmu untuk menasehatiku
menyebutmu agar aku tak terpaku dengan duniaku
dan nasehat itu seringnya tak bisa diterima oleh nafsu dunia itu
tapi apa mau dikata, kematian itu pasti tak terelakkan untukku, untukmu dan semua yang disana itu
oleh asma_dewi
Jumat, 22 Maret 2013
Puisi : cintaku cintamu
aku terlanjur ada disini
bukan tanpa maksud Tuhan Yang Maha Penyayang meletakkanku disini
kupikir bagus juga aku mengenal mereka
dan aku juga senang bisa mengenal kalian didepan mata
aku cinta indonesia
tapi maafkan aku kawan jika cara mencintaiku berbeda dengan cara mencintaimu
tak peduli kayu terbakar menjadi arang lalu menjadi bara
aku cinta tanah airku
percaya atau tidak itu urusanmu sobat
karena banyak kata yang terucap tak menjamin diriku hebat
aku memilih tersenyum mendengar pendapatmu
kau pertanyakan ideologiku
bukannya ku tak mau jawab karena semua tahu Pancasila itu alat pemersatu
entahlah, buatku terlalu egois kita saat ibu pertiwi gundah gulana kita bicara terlalu banyak retorika
sahabat ya aku menyebutmu sahabat karena kau tak ragu mengkritikku
tak ragu mengoreksiku
meski terkadang over dosis aku dibuatmu
mungkin itu yang membuatku menjaga jarak darimu, tanpa lupa menyelipkan doa untukmu
ya.. anggap saja itu sebagai tanda terima kasihku buatmu
oleh asma_dewi
bukan tanpa maksud Tuhan Yang Maha Penyayang meletakkanku disini
kupikir bagus juga aku mengenal mereka
dan aku juga senang bisa mengenal kalian didepan mata
aku cinta indonesia
tapi maafkan aku kawan jika cara mencintaiku berbeda dengan cara mencintaimu
tak peduli kayu terbakar menjadi arang lalu menjadi bara
aku cinta tanah airku
percaya atau tidak itu urusanmu sobat
karena banyak kata yang terucap tak menjamin diriku hebat
aku memilih tersenyum mendengar pendapatmu
kau pertanyakan ideologiku
bukannya ku tak mau jawab karena semua tahu Pancasila itu alat pemersatu
entahlah, buatku terlalu egois kita saat ibu pertiwi gundah gulana kita bicara terlalu banyak retorika
sahabat ya aku menyebutmu sahabat karena kau tak ragu mengkritikku
tak ragu mengoreksiku
meski terkadang over dosis aku dibuatmu
mungkin itu yang membuatku menjaga jarak darimu, tanpa lupa menyelipkan doa untukmu
ya.. anggap saja itu sebagai tanda terima kasihku buatmu
oleh asma_dewi
Kamis, 21 Maret 2013
puisi: tak pernah mati
Ku ingin masaku tak habis dimakan waktu
Ku ingin jiwaku hidup meski diantara tanah kaku
Disela-sela buku
menjelma menjadi tulisan qalbu
Diantara relung2 hati
Terselipkan nurani tak terpatri
Aku ingin hidup dlm relung mereka
Dalam ruang kecil langkah mereka..
Oleh asma_dewi
Ku ingin jiwaku hidup meski diantara tanah kaku
Disela-sela buku
menjelma menjadi tulisan qalbu
Diantara relung2 hati
Terselipkan nurani tak terpatri
Aku ingin hidup dlm relung mereka
Dalam ruang kecil langkah mereka..
Oleh asma_dewi
puisi: nelangsa
daun berguguran punya makna
daun menguning ada tanda
siapa yang tak kenal dia
punya ilmu nan bijaksana pula
siapa yang tak tau dia
pemilik jutaan hati manusia
sulit mengucapkan banyak kata
jika kau tak ada di dada
tak mungkin bisa ku ungkap banyak rasa
jika nyatanya kau tak singgah di hati hamba
lagi.. lagi... ku tak bisa banyak berkata
sepertinya ku harus banyak menyucikan jiwa..
oh nelangsa..
oleh asma_dewi
daun menguning ada tanda
siapa yang tak kenal dia
punya ilmu nan bijaksana pula
siapa yang tak tau dia
pemilik jutaan hati manusia
sulit mengucapkan banyak kata
jika kau tak ada di dada
tak mungkin bisa ku ungkap banyak rasa
jika nyatanya kau tak singgah di hati hamba
lagi.. lagi... ku tak bisa banyak berkata
sepertinya ku harus banyak menyucikan jiwa..
oh nelangsa..
oleh asma_dewi
Puisi : keingintahuan
Pergi kesana nan kemari begitulah tingkah lakunya
terkadang akupun tak mengerti mau kemana sebenaranya dia
setiap ada peristiwa tanda tanya itu seringnya muncul begitu saja
entahlah.. namun aku menyebutnya sebagai sebuah pematang jiwa
ia muncul disela-sela keheningan ataupun terkadang
ia datang begitu saja tanpa permisi di kerumunan saat jiwa terasa gersang
keingintahuan itu terlalu kuat Tuhan
hingga terkadang aku harus masuk dari dunia yang satu keduania saling bertautan
Risih memang terasa
Tapi entahlah.. aku coba tuk abaikan saja
dari dulu hingga detik ini setidaknya itu yang kulakukkan
ya ya ya.. daripada aku mati rasa
oleh asma_dewi
oleh asma_dewi
Puisi : Akankah ada sebutan Malam
bulan tak punya cahayanya sendiri
ia mendapatkan cahaya dari matahari
setidaknya itu yang aku tau dari guru IPA ku
tak memiliki cahaya sendiri bukan berarti ia tak punya arti
angkap saja ia tercipta untuk menjadi nikmat bagi manusia
menjadi perantara nikmat dari yang Maha Kuasa
ya.. mungkin seperti penyaring didapur-dapur
seperti decoder encoder pada antena
Bulan sungguh design Sang Maha Sempurna
yang mencoba mengajarkan pada manusia tentang makna perantara
yang pasti bukan seperti makelar yang tugasnya juga perantara
tapi ini lebih pada fungsi penyambung Nikmat
mudah saja..bayangkan jika tidak ada bulan
entahlah ..apakah tetap akan ada sebutan malam
oleh asma_dewi
Puisi : CintaNya Mutiara dari Syurga
Cinta terkadang membuat kita salah sangka
lima huruf dalam satu tarikan nafas itu saja sudah bisa membuatmu gila
diamlah sejenak lalu rasakan perlahan aliran udara masuk dan memeluk
pucat kau ya? saat cinta itu datang tiba-tiba
tak usah paniklah saat ia datang dengan leluasa
bukankah sebelum kejadianmu kau sudah dititipkan cinta oleh sang Maha cinta
kenapa? pucat kau ya?
Tak usah panik walau terkadang cinta itu bisa mencekik
tak usah gusar walau seringnya kau tak sanggup mengerti cintaNya yang begitu besar
sudah diam dan tenangkan jiwamu
karena cinta sendiri yang akan mengalir disela-sela dzikirmu
diujung-ujung ketawakalanmu
menjadi energi ditengah-tengah kekhawatiranmu
Buang jauh saja cinta yang sudah kadaluarsa
apalagi cinta yang hanya etalase belaka
buat apa?
hingga tak ada panik atas nama cinta
pucat atas nama cinta apalagi galau atas nama cinta
buat apa? buat apa?
kebodohan luar biasa jika kau buang mutiara dari syurga
lalu kau pelihara bara api neraka
buat apa?
oleh asma_dewi
Puisi : Penjaga kita
Kulit bukan sembarang kulit
Ia penjagamu
Rambut bukan sekedar rambut
Ia penjagamu
Lendir bukan hanyalah lendir
Ia penjagamu
Cairan bukan sembarang cairan
Ia penjagamu
Lupa kau ya dengan semua itu...
Hingga kau lupa dengan yg menyiapkan para penjaga itu...
Yasudahlah itulah kau..
Pelupa nikmatNya...
Oleh asma_dewi
2012
Ia penjagamu
Rambut bukan sekedar rambut
Ia penjagamu
Lendir bukan hanyalah lendir
Ia penjagamu
Cairan bukan sembarang cairan
Ia penjagamu
Lupa kau ya dengan semua itu...
Hingga kau lupa dengan yg menyiapkan para penjaga itu...
Yasudahlah itulah kau..
Pelupa nikmatNya...
Oleh asma_dewi
2012
Puisi: pelangiku
Pelangi pagi pelangi sore
Indah itu adalah cahayamu..
Kau tak pernah sendiri
Ramai warnamu selalu ada disini...
Dihatiku dihatinya dan mereka..
Lepaskan saja keluhmu kalau kau mau
Maka indahmu tak kan sepekat seperti waktu itu..
Bagaimanapun kamu..
Kau tetap pelangi jiwaku..
oleh asma_dewi
2012
Indah itu adalah cahayamu..
Kau tak pernah sendiri
Ramai warnamu selalu ada disini...
Dihatiku dihatinya dan mereka..
Lepaskan saja keluhmu kalau kau mau
Maka indahmu tak kan sepekat seperti waktu itu..
Bagaimanapun kamu..
Kau tetap pelangi jiwaku..
oleh asma_dewi
2012
Langganan:
Postingan (Atom)